Gatal.
Tanpa segan silu aku garu saja, walau di mana saja daerah yang terasa gatal itu. Tapi kalau daerah yang sukar dan sulit ataupun kejadian 'underwear-terselit-di-celah-oh-tidak-selesa' aku akan berusaha untuk melakukannya di bilik kecil iaitu tandas.
Tapi kalau tali bra terlondeh di bahu kiri atau kanan, aku tidak kesah. Tengok kiri atau kanan, agak- agak orang tak nampak masukkan tangan dan tarik saja. Kadang-kadang aku berlagak macam buat senaman bahu, tapi cepat-cepat masukkan tangan dalam baju sebelah bahu.
Sama jugalah kalau aku mula terasa seluar panjang ini macam melurut nak terlondeh ke bawah. Tak santekk ok kalau nak lowcut tunjuk panties lacey-lacey atau thong victoria secret dengan office attire. Macam haram sangat. Jadi aku tanpa perasan berbelah bahagi akan bangun dan tarik saja pinggang seluar. Keadaan pinggang yang tak berapa meramping ini yang buatkan aku malas nak pakai belt, di samping kalau cerut dengan belt tidak nikmatlah mau lunch nasi campur.
Ini aku baru saja pulang dari lunch lewat. Tidak makan banyak, hanyalah semangkuk claypot cantonese yee mee saja. Duduk-duduk di depan skrin, aku mula terasa seluar aku mendorong mau turun. Hish, mulalah rasa tidak selesa ini. Tapi aku rasa malas mau bangun dan menarik pinggang seluar, aku ada jalan pintas untuk menyelesakan sdikit keadaan.
Tarik tepi panties ke atas.Sometimes it can ease the feeling of something tidak selesa itu. Tangan aku automatik je membuat kerja-kerja itu. Selesai, aku rasa lega.Dan aku berpaling ke sebelah kiri
Lampu bilik terang. Pintu terbuka. Region Manager sedang tersenyum.
Wuuhhh!!! Oompaa Loompaaa!!!
Kenapalah tiba-tiba aku rasa kemaluan ini sungguh besar?
Nota kaki: Silalah pastikan keadaan di sekeliling adalah aman, dan berkelakuan senonohlah di pejabat.
Thursday, August 28, 2008
Wednesday, August 27, 2008
Dear You
You,
You don’t experiment with someone who once or twice suffered from heartbreak.
You don’t experiment with someone whose greatest fear is infidelity.
You don’t experiment with someone with a heart as fragile as a ticking bomb.
You don’t experiment with someone with such an intuitive mind.
You don’t experiment with someone with a history of depression.
You don’t experiment with someone who knows nothing about you and me.
You don’t experiment with someone so hot her tears could cause an inferno.
You don’t experiment with someone who’s extremely reserved.
You don’t experiment with someone who thinks she could never be good enough for anyone or anything on this earth.
Just
Don’t.
And congratulations.
You’ve succeeded in hurting the person who loves you most, when she tried her best not to hurt you in everything she said or did.
Have a nice day.
You don’t experiment with someone who once or twice suffered from heartbreak.
You don’t experiment with someone whose greatest fear is infidelity.
You don’t experiment with someone with a heart as fragile as a ticking bomb.
You don’t experiment with someone with such an intuitive mind.
You don’t experiment with someone with a history of depression.
You don’t experiment with someone who knows nothing about you and me.
You don’t experiment with someone so hot her tears could cause an inferno.
You don’t experiment with someone who’s extremely reserved.
You don’t experiment with someone who thinks she could never be good enough for anyone or anything on this earth.
Just
Don’t.
And congratulations.
You’ve succeeded in hurting the person who loves you most, when she tried her best not to hurt you in everything she said or did.
Have a nice day.
Tuesday, August 26, 2008
Selamat Pengantin Baru semuaaaaaaa
Tiap- tiap minggu mentekedarah nasik minyak saja
Itu sebab jadi slow mau update
Itu sebab jadi slow mau update
Tuesday, August 12, 2008
Real Woman Must Have Curves
Itu kepercayaan yang aku semai dari kecil lagi.
Must have curves. Bukan tubuh lurus papan sekeping.
Dari pandangan depan ataupun sisi.
Mummy adalah inspirasi aku. Being born to a woman in her 40's, jadi aku membesar dengan menyaksikan seorang wanita yang memang sudah melepasi zon tidak selesa dengan tubuh sendiri.
Dia tidak tinggi, pendek je. Tapi tidak gemuk, montok dan selalu nampak fresh. Aku nasib baik dapat ketinggian Abah, tapi aku harap dapat slim down sikit baru menyerlah kaki yang panjang. Hey, aku dulu wakil hurdles ok? Kau ingat pagar berbelang putih hitam itu setinggi kepala lutut sajakah?
Selaku bekas ratu kebaya zaman 60-an dulu, Mummy memang suka berkebaya. Aku ingat dulu jaranglah aku nampak dia berbaju kurung, semuanya berkebaya leher meruncing menusuk kalbu saja. Yea, aku anak wanita seksi.
Pada masa itu, dalam fikiran aku wanita sempurna equals to potongan badan yang sempurna. All curves at the right places. Kakak² aku pon membesar dengan sempurna. Takde pon yang kurus melengkung jadi anorexic.
Tapi aku bimbang, pertumbuhan aku jadi terbantut. Errr..pertumbuhan kewanitaan aku maksudnya. Kecil-kecil dahulu aku dikira cepat membesar dari ukuran ketinggian kanak-kanak sebaya, tapi dalam hati aku takut lambat pula dari segi ukuran kewanitaan.
Kau jangan tak tahu aku kadang- kadang teruja tunggu masa bilalah aku boleh pakai bra. Dalam kepala aku, idea wanita yang sempurna adalah ada curves with full cup bra. Mummy sampai sekarang usianya sudah 60+ tapi aku tengok kalau dia pkai baju pon takde benda tersembul di perut. Petanda payudara lanjut dan mengendur. Hmm..kebaikan susu ibu barangkali. Or maybe she gave birth to me in her 40's? Lalu itu meransang kelenjar- kelenjar tertentu dan membantu melambatkan proses pengenduran?
Dari kecil lagi aku sudah mula berminat dengan boobs. It's like I've got to have it so that I can feel complete. As a woman. Aku mau cepat jadi woman. Masa tuh aku tak tau tentang haid dan waktu gila sebelumnya. Aku tau tentang beranak, tapi aku rasa aahh itu ambil masa berpuluh tahun untuk difikirkan, tapi aku tertunggu-tunggu bila aku nak ada boobs?
Kawan cakap jangan makan kacang dhal, sebab akan buat tetek kau besar. Kau hilang akal ke bodoh piang? Haruslah tetek akan besarr bodoh sebab aku perempuan. Err yang cakap begitu pon perempuan jugak. Diam - diam di belakang dia aku beli beberapa paket kacang dhal dan makan senyap- senyap seperti menabur baja di atas pokok bunga. Akku makan senyap-senyap sebab perempuan itu kalau nampak mesti akan buat macam aku makan bak kut teh.Haiisshhh!!! Bukannya aku nak kote tumbuh dalam skirt aku laa gampang!
Kadang-kadang aku tidak faham, perempuan rasa malu dengan kurniaan untuk mereka. Zaman tingkatan dulu aku masih ingat, ada kawan sanggup berdiri secara sisi dan menyuruh kami tengok ok ke tak ok. Nampak sangat ke tidak. Aku saja yang menjawab "aren't we suppose to have those?, apa yang kau pelik sangat?"
Tapi sumpah aku paling menyampah dengan perempuan yang jalannya mendada. Apa kau ingat kau bawak limau sunkist?
Zaman aku mula-mula Uni yang kool.We were not shame of it, tapi itu tak bermakna masing-masing sebok mau bertanding tetek sapa paling besar dan amik gambar posing dengan sunglass murah dan taruk kat internet. Cuma sorang saja yang ada masalah time tu. Hers macam budak akil baligh. Nada. Sejuk-sejuk pon nippies tak bangun. Tapi dia gigih carik serba macam krim, lotion, push ups, corsets or even massager taruk dalam bra. Sampaikan kitorang punyalah kesian kat dia cakaplah...when the time comes,it'll grow lah (read:kau kawen,main bagi laki kau ramas secukup rasa dan ooh yea mengandung pon leh jadi pembesaran yang normal semulajadi juga)
Ia kantoi juga la kenapa laa minah ni determine sangat nak membesarkan boobiesnya. Aku terbaca surat chentaa dia taruk dalam folder kat desktop pc bilik kami. Aku bukan sengaja ok? Siapa suruh kau taruk surat chentaaa dalam itu pc public? Terkesanlah oleh aku dia beria-ia nak besarkan boobiesnya demi untuk cintanya pada balaknya..apakah?
Kau bercinta semata-mata nak bagi balak kau rasa tetek kah? Boleh demand size apa pulak?
Jadi tidak salahlah kan bila aku kata kepercayaan aku dari kecil adalah real woman must have curves? Plus boleh beli chenta balak kau pula.Muhahaahahahahaa (ooh ini tidak relevan)
Tulah, siapa suruh tak makan kacang dal dari kecik? (gelak jahat)
Tapi itu semua adalah cerita aku di zaman kecil. Di zaman aku aktif berolahraga tapi ada secret dream mau boobs cepat-cepat sebab itu petanda woman sejati. Zaman Mummy bebas ke sana ke mari pakai skarf tapi berkebaya leher V menusuk kalbu.
Sekarang, aku pening kepala sebab secara tidak sedar kenapa pulak laa aku ade masalah mau kancing kebaya di bahagian itu, dan Mummy pula sudah mula melarang aku dari berdaring sangat. Dia sudah 2x Haji oke, sudah tentu sudah insoff...
Hurrrgh!!! Apa bentuk senaman yang boleh kecikkan sikit diameter badan aku sebelah atas? Nak cuba krim takut menggelebeh tak tentu pasal pulak, oohh haru. Mau mengadu pada Ahmad, hoh! Dia bukan setakat tolong dengar saja...tolong enhancekan lagi ada. Ini bukan macam mau mengadu aku sakit demam pening apa sgala, yang boleh expect dia jawab "makan ubat, tido dulu. Minum air banyak"
Huh...aku tidak mau mengalami wardrobe malfunction pula disebabkan real woman with curves ini.
Pakai bengkung?
Must have curves. Bukan tubuh lurus papan sekeping.
Dari pandangan depan ataupun sisi.
Mummy adalah inspirasi aku. Being born to a woman in her 40's, jadi aku membesar dengan menyaksikan seorang wanita yang memang sudah melepasi zon tidak selesa dengan tubuh sendiri.
Dia tidak tinggi, pendek je. Tapi tidak gemuk, montok dan selalu nampak fresh. Aku nasib baik dapat ketinggian Abah, tapi aku harap dapat slim down sikit baru menyerlah kaki yang panjang. Hey, aku dulu wakil hurdles ok? Kau ingat pagar berbelang putih hitam itu setinggi kepala lutut sajakah?
Selaku bekas ratu kebaya zaman 60-an dulu, Mummy memang suka berkebaya. Aku ingat dulu jaranglah aku nampak dia berbaju kurung, semuanya berkebaya leher meruncing menusuk kalbu saja. Yea, aku anak wanita seksi.
Pada masa itu, dalam fikiran aku wanita sempurna equals to potongan badan yang sempurna. All curves at the right places. Kakak² aku pon membesar dengan sempurna. Takde pon yang kurus melengkung jadi anorexic.
Tapi aku bimbang, pertumbuhan aku jadi terbantut. Errr..pertumbuhan kewanitaan aku maksudnya. Kecil-kecil dahulu aku dikira cepat membesar dari ukuran ketinggian kanak-kanak sebaya, tapi dalam hati aku takut lambat pula dari segi ukuran kewanitaan.
Kau jangan tak tahu aku kadang- kadang teruja tunggu masa bilalah aku boleh pakai bra. Dalam kepala aku, idea wanita yang sempurna adalah ada curves with full cup bra. Mummy sampai sekarang usianya sudah 60+ tapi aku tengok kalau dia pkai baju pon takde benda tersembul di perut. Petanda payudara lanjut dan mengendur. Hmm..kebaikan susu ibu barangkali. Or maybe she gave birth to me in her 40's? Lalu itu meransang kelenjar- kelenjar tertentu dan membantu melambatkan proses pengenduran?
Dari kecil lagi aku sudah mula berminat dengan boobs. It's like I've got to have it so that I can feel complete. As a woman. Aku mau cepat jadi woman. Masa tuh aku tak tau tentang haid dan waktu gila sebelumnya. Aku tau tentang beranak, tapi aku rasa aahh itu ambil masa berpuluh tahun untuk difikirkan, tapi aku tertunggu-tunggu bila aku nak ada boobs?
Kawan cakap jangan makan kacang dhal, sebab akan buat tetek kau besar. Kau hilang akal ke bodoh piang? Haruslah tetek akan besarr bodoh sebab aku perempuan. Err yang cakap begitu pon perempuan jugak. Diam - diam di belakang dia aku beli beberapa paket kacang dhal dan makan senyap- senyap seperti menabur baja di atas pokok bunga. Akku makan senyap-senyap sebab perempuan itu kalau nampak mesti akan buat macam aku makan bak kut teh.Haiisshhh!!! Bukannya aku nak kote tumbuh dalam skirt aku laa gampang!
Kadang-kadang aku tidak faham, perempuan rasa malu dengan kurniaan untuk mereka. Zaman tingkatan dulu aku masih ingat, ada kawan sanggup berdiri secara sisi dan menyuruh kami tengok ok ke tak ok. Nampak sangat ke tidak. Aku saja yang menjawab "aren't we suppose to have those?, apa yang kau pelik sangat?"
Tapi sumpah aku paling menyampah dengan perempuan yang jalannya mendada. Apa kau ingat kau bawak limau sunkist?
Zaman aku mula-mula Uni yang kool.We were not shame of it, tapi itu tak bermakna masing-masing sebok mau bertanding tetek sapa paling besar dan amik gambar posing dengan sunglass murah dan taruk kat internet. Cuma sorang saja yang ada masalah time tu. Hers macam budak akil baligh. Nada. Sejuk-sejuk pon nippies tak bangun. Tapi dia gigih carik serba macam krim, lotion, push ups, corsets or even massager taruk dalam bra. Sampaikan kitorang punyalah kesian kat dia cakaplah...when the time comes,it'll grow lah (read:kau kawen,main bagi laki kau ramas secukup rasa dan ooh yea mengandung pon leh jadi pembesaran yang normal semulajadi juga)
Ia kantoi juga la kenapa laa minah ni determine sangat nak membesarkan boobiesnya. Aku terbaca surat chentaa dia taruk dalam folder kat desktop pc bilik kami. Aku bukan sengaja ok? Siapa suruh kau taruk surat chentaaa dalam itu pc public? Terkesanlah oleh aku dia beria-ia nak besarkan boobiesnya demi untuk cintanya pada balaknya..apakah?
Kau bercinta semata-mata nak bagi balak kau rasa tetek kah? Boleh demand size apa pulak?
Jadi tidak salahlah kan bila aku kata kepercayaan aku dari kecil adalah real woman must have curves? Plus boleh beli chenta balak kau pula.Muhahaahahahahaa (ooh ini tidak relevan)
Tulah, siapa suruh tak makan kacang dal dari kecik? (gelak jahat)
Tapi itu semua adalah cerita aku di zaman kecil. Di zaman aku aktif berolahraga tapi ada secret dream mau boobs cepat-cepat sebab itu petanda woman sejati. Zaman Mummy bebas ke sana ke mari pakai skarf tapi berkebaya leher V menusuk kalbu.
Sekarang, aku pening kepala sebab secara tidak sedar kenapa pulak laa aku ade masalah mau kancing kebaya di bahagian itu, dan Mummy pula sudah mula melarang aku dari berdaring sangat. Dia sudah 2x Haji oke, sudah tentu sudah insoff...
Hurrrgh!!! Apa bentuk senaman yang boleh kecikkan sikit diameter badan aku sebelah atas? Nak cuba krim takut menggelebeh tak tentu pasal pulak, oohh haru. Mau mengadu pada Ahmad, hoh! Dia bukan setakat tolong dengar saja...tolong enhancekan lagi ada. Ini bukan macam mau mengadu aku sakit demam pening apa sgala, yang boleh expect dia jawab "makan ubat, tido dulu. Minum air banyak"
Huh...aku tidak mau mengalami wardrobe malfunction pula disebabkan real woman with curves ini.
Pakai bengkung?
Tolonglah padankan aku dengan pengapit yang lazaaatttttt
Aku demam lagi.
Untuk ke berapa kalinya.
Tapi kali ini amik masa yang lama sedikit.
Complete dengan kehilangan nafsu makan.
Auwww...boleh slim kerrr?
Kalau ikutkan hati, aku malas mau bangun dari ranjang tiap pagi untuk mengadap buat kerja bodoh hari- hari.
Tapi memandangkan aku sudah ada peruntukan untuk MC Khamis dan Jumaat ini, jadi aku gagahkan juga sekalian sendi- sendi yang menyucuk² ini.
OOwwhhh kepala aku cukup bengang lah. Hidung pon rasa pedih. Tapi kering.
Lidah sungguh pahit. Merokok juga aku tak lalu. Tonsil aku bengkak. Hari - hari sepanjang masa aku teguk air kosong saja. Makan apa semua takda.
Mesti kulit aku lebih flawless kan sekarang?
Hujung minggu ini aku ada job. Dah lebih 20 tahun aku tak buat. Jadi pengapit,tukang kipas pengantin. Kalau dulu untuk kakak² aku, tapi sekarang untuk kawan aku. Si kakak montel.
Aku tanya apa warna tema? Dia cakap baju bersanding kaler hijau. Oowwhh demm! Aku tak suka warna hijau. Aku tak pernah ada baju berwarna hijau.
Boleh tak aku nak pakai baju warna lain? Tapi warna ape yang boleh masuk dengan warna hijau? Tak cacat ke ha kalau aku pakai warna lain?
Bila aku pandang balik wardrobe aku yang tak tersusun itu, aku selongkari balik. Baru saja 2 plastik sampah besar aku kumpulkan semua baju kurung outdated aku dah disedekahkan kepada orang, yang tinggal pon dikira masih agak baru dan menunggu masa untuk dibiakkan lagi. Bila aku belek satu- satu aku terjumpa satu.
Kebaya kuning brownish tapi ada motif kaler hijau siap dengan batu² lagi.
Aku pon dah lupa aku pernah ada kebaya tu. Tanpa buang masa, aku sarung ke tubuh.
Hahahaha..patotlah aku lupa macam mana aku pernah ada, rupanya ada kesan terbakar sikit di selisih belahan kain kebaya itu. Aku ini memang pantang kalau ada sikit cacat pada pakaian, aku akan lupakan saja pakaian itu serta merta. Macamlah orang bleh nampak pon kesan itu.
Aku dah berdebar time nak sarungkan baju, tapi tak sangkut di mana-mana bahagian lemak. Ok..it's still wearable. Aku dah sedap hati. Tiba masa nak kancingkan ia...ahaaa aku dah jumpa dah.
Memang laa aku berjaya kancingkan semua butang tanpa perlu menahan nafas dan menarik mana -mana lemak terkumpul di perut atau di bawah lengan. Oohh aku pernah ada insiden terkeji oke tentang kancing kebaya terbuka di suatu majlis. Lagi pula terbuka kat dada dan perut, tapi untunglah aku memakai selendang dan aku belit² baeeekkkk punya! (hikmah memakai tudung oke?)
Itu adalah satu kejadian traumatik!
Berbalik kepada cerita aku ini, memanglah aku berjaya kancingkan semua butang baju kebaya itu...akan tetapi aku kesan satu kecacatan yang agak nyatalah. Butang dekat dada tuh...ala² bursting.Babi! Apakah itu tandanya tetek aku makin gemuk? Aku amati jahitan 'bip' ke ape tah yang tunjukkan kesan 'body' pada kebaya tuh masih lagi menjurus ke arah titik tengah tetek (ok,aku tidak bermaksud melucah dengan tubuh sendiri ha) jadi secara tidak langsung ia menunjukkan aku tidaklah mengalami kegemukan tetek yang melampau.
Tapi kenapa kancing di bahagian dada adalah bursting?
Inilah yang aku benci kalau bersiap jauh dari rumah kakak². Mereka tentu ada brooch bling² yang besar yang boleh disemat di bahagian atas kebaya, sekaligus melarikan pandangan orang ke arah kancing yang bursting itu.
Dan iya..aku barulah perasan potongan kebaya itu bukanlah potongan kebaya yang konvensional pon. Dengan leher 'abang sayang'nye (ooohhhh ini memang buat aku blurr mcm mana aku boleh ada baju ini in the first place) siap pulak dengan bonus kancing dada terbursting nih...babi laaa!!!
Aku kontrol makan sampai macam ni sekali tapi dada aku tetap mengembang jugak.
Kakak montel salu cerita hari² supplier call ajak keluar lunch sama² boleh makan sedap², tapi aku makan pon bersukat tapi dada tetap kembang tak chantekkk mau dikancing bajunya.
Aku tak mau jadi pengapit boleh tak? Tapi kalau pengapit pihak di sana adalah sangat hensem dan eye candy dan berbaloi untuk leher 'abang sayang' ini..oohhh aku maauuuuuuuuu
Untuk ke berapa kalinya.
Tapi kali ini amik masa yang lama sedikit.
Complete dengan kehilangan nafsu makan.
Auwww...boleh slim kerrr?
Kalau ikutkan hati, aku malas mau bangun dari ranjang tiap pagi untuk mengadap buat kerja bodoh hari- hari.
Tapi memandangkan aku sudah ada peruntukan untuk MC Khamis dan Jumaat ini, jadi aku gagahkan juga sekalian sendi- sendi yang menyucuk² ini.
OOwwhhh kepala aku cukup bengang lah. Hidung pon rasa pedih. Tapi kering.
Lidah sungguh pahit. Merokok juga aku tak lalu. Tonsil aku bengkak. Hari - hari sepanjang masa aku teguk air kosong saja. Makan apa semua takda.
Mesti kulit aku lebih flawless kan sekarang?
Hujung minggu ini aku ada job. Dah lebih 20 tahun aku tak buat. Jadi pengapit,tukang kipas pengantin. Kalau dulu untuk kakak² aku, tapi sekarang untuk kawan aku. Si kakak montel.
Aku tanya apa warna tema? Dia cakap baju bersanding kaler hijau. Oowwhh demm! Aku tak suka warna hijau. Aku tak pernah ada baju berwarna hijau.
Boleh tak aku nak pakai baju warna lain? Tapi warna ape yang boleh masuk dengan warna hijau? Tak cacat ke ha kalau aku pakai warna lain?
Bila aku pandang balik wardrobe aku yang tak tersusun itu, aku selongkari balik. Baru saja 2 plastik sampah besar aku kumpulkan semua baju kurung outdated aku dah disedekahkan kepada orang, yang tinggal pon dikira masih agak baru dan menunggu masa untuk dibiakkan lagi. Bila aku belek satu- satu aku terjumpa satu.
Kebaya kuning brownish tapi ada motif kaler hijau siap dengan batu² lagi.
Aku pon dah lupa aku pernah ada kebaya tu. Tanpa buang masa, aku sarung ke tubuh.
Hahahaha..patotlah aku lupa macam mana aku pernah ada, rupanya ada kesan terbakar sikit di selisih belahan kain kebaya itu. Aku ini memang pantang kalau ada sikit cacat pada pakaian, aku akan lupakan saja pakaian itu serta merta. Macamlah orang bleh nampak pon kesan itu.
Aku dah berdebar time nak sarungkan baju, tapi tak sangkut di mana-mana bahagian lemak. Ok..it's still wearable. Aku dah sedap hati. Tiba masa nak kancingkan ia...ahaaa aku dah jumpa dah.
Memang laa aku berjaya kancingkan semua butang tanpa perlu menahan nafas dan menarik mana -mana lemak terkumpul di perut atau di bawah lengan. Oohh aku pernah ada insiden terkeji oke tentang kancing kebaya terbuka di suatu majlis. Lagi pula terbuka kat dada dan perut, tapi untunglah aku memakai selendang dan aku belit² baeeekkkk punya! (hikmah memakai tudung oke?)
Itu adalah satu kejadian traumatik!
Berbalik kepada cerita aku ini, memanglah aku berjaya kancingkan semua butang baju kebaya itu...akan tetapi aku kesan satu kecacatan yang agak nyatalah. Butang dekat dada tuh...ala² bursting.Babi! Apakah itu tandanya tetek aku makin gemuk? Aku amati jahitan 'bip' ke ape tah yang tunjukkan kesan 'body' pada kebaya tuh masih lagi menjurus ke arah titik tengah tetek (ok,aku tidak bermaksud melucah dengan tubuh sendiri ha) jadi secara tidak langsung ia menunjukkan aku tidaklah mengalami kegemukan tetek yang melampau.
Tapi kenapa kancing di bahagian dada adalah bursting?
Inilah yang aku benci kalau bersiap jauh dari rumah kakak². Mereka tentu ada brooch bling² yang besar yang boleh disemat di bahagian atas kebaya, sekaligus melarikan pandangan orang ke arah kancing yang bursting itu.
Dan iya..aku barulah perasan potongan kebaya itu bukanlah potongan kebaya yang konvensional pon. Dengan leher 'abang sayang'nye (ooohhhh ini memang buat aku blurr mcm mana aku boleh ada baju ini in the first place) siap pulak dengan bonus kancing dada terbursting nih...babi laaa!!!
Aku kontrol makan sampai macam ni sekali tapi dada aku tetap mengembang jugak.
Kakak montel salu cerita hari² supplier call ajak keluar lunch sama² boleh makan sedap², tapi aku makan pon bersukat tapi dada tetap kembang tak chantekkk mau dikancing bajunya.
Aku tak mau jadi pengapit boleh tak? Tapi kalau pengapit pihak di sana adalah sangat hensem dan eye candy dan berbaloi untuk leher 'abang sayang' ini..oohhh aku maauuuuuuuuu
Friday, August 8, 2008
Hey, aku juga mahu bermimpi seperti kamu juga!
Aku ini makhluk yang adalah jarang untuk bermimpi.
Tapi kalau aku bermimpi pun, bila terjaga dari tidur aku mesti akan lupa.
Selalunya aku tidor tidak bermimpilah. Yang aku ingat gelap saja.
Ataupun tau² aku terjatuh dari pintu kecemasan kapal terbang, ataupun paling kurang terjatuh dari lif.
Motif adalah terjatuh. Petanda hari mau Subuh.
Tapi kadang- kadang kalau aku tidor terlampau nyenyak seolah2 sedang berjalan dalam sebuah terowong yang gelap, itu petandanya teman² sebilik yang lain sedang dikacau hantu atau jin. Ini selalu terjadi ketika zaman aku di kolej dulu. Selalunya akulah yang terselamat dari gangguan tidur tersebut. Jauh sekali hendak terdengar bunyi orang menangis atau terpekik terlolong mintak tolong. Atau anjing menyalak. Aku pasti pada masa yang sama sedang tidor yang amat lena.
Pada zaman kolej jugalah adalah zaman kami nakal senakalnya dan ingin mencuba apa saja. Dari percubaan merokok secara sembunyi² takut diketahui satu sama lain akhirnya terkantoi juga. Pada masa itulah setiap kami pon mengeluarkan stok rokok masing- masing, tapi yang sorang tu jugaklah yang melampau. Dia ada rokok Davidoff lagi. Huh wangiiiiii :)
Zaman itu jugalah kami venture perkara berani mati. Menonton VCD lucah. Be it local ke, international ke. Semua kami sebat. Mangsa supplier adalah kawan lelaki geng kami. Mengaku sangat ada stok sampai penuh hardware. Kami paksa dia burn CD satu persatu.
Padahal bila menonton, kami sibuk gelakkan akan saiz kote si lelaki yang selalunya akan menghampakan dan juga tetek si peran wanita yang selalunya alaaaa...tak montok pon? Seks dalam VCD pada kami hanyalah jadi bahan ketawa saja. Oohh yeah, don't mention VCD Wan Nor Az*** (nanti ada yang google sampai sini pula) itu semua jadi stok kami menyanyi ketika ramai2 mandi di bilik shower. "Sejak ku terpandang wajahmuu..." disusuli pula dengan dialog "tisu! tisu!"
Sambil itu kami selang selikan juga dengan VCD lagu yang ala² tak payahlah sebok ke disko lagi. Salah seorang itu amat gilakan Justin Timberlake, jadi hampir lunyai mujur tidak bercalar CD itu diulangtayang.
Tapi suatu hari, bila kami tidor berjemaah beramai- ramai ponteng kuliah. Si perempuan penggila Justin Timberlake terbangun dari tido. Pelik saja kami lihat reaksinya. Tersenyum²... tersipu²..berpulas dalam selimut tebalnya.
"Aku mimpi basah laa dengan Justin tadi...."
Perlahan saja pengakuan dari si penggila itu. Hoh, satu pencapaian besarr oke! Kau ingat kami perempuan senangkah mau mimpi basah seumpama itu? Kalau kau sebelum tidur mau berangan-angan ikut saja step mana² cerita lucah kau pernah tonton untuk dijadikan panduan mimpi kau selanjutnya, hasilnya tetap nan ado. Kau akan terus tidor berdengkur sampai siang.
Tapi melihatkan gaya si penggila itu, membuatkan kami irihati. Itu nikmat tidur makam tertinggi tuh. Aku kalau naik mahsyuk dengan cinta² pada masa itu pun tidak pernah terbawa sampai ke tempat tidur. Masuk dalam mimpi.
Ini tak boleh jadi!
Bersempena waktu aku sedang kebosanan sekarang, jadi kenangan bersama di zaman kolej dulu itu datang. Aku tidak kira, aku mau berimaginasi jugak. Untung- untung aku akan bermimpikan James McAvoy ke..manalah tahu kan.
Aku pejamkan mata. Mau fokus. Fokus! Fokus !
Knock! Knock! Knock!!!!! Naddd!!!! oohhh Nadd!!!!
Babilah! Bunyi pintu bilik aku berdentum. Apa hal laaa housemate aku mengetuk malam² buta nih? Duit sewa, api air, bil astro, duit dapor, tong gas semua aku sudah kasilah!
Aku mau mimpi basah dengan James McAvoy nih!!!
Aku bukak pintu. " Kenapa kak?"
"Boyfriend kau datang ni!"
Sumpah! Aku fokus tentang James McAvoy tadi ok!
Sekarang kau tolong cakap dengan aku, bila masanya aku akan dapat mimpi basah dengan James McAvoy ini?
.. dan yea, seperti pernah aku ceritakan.. kalau Ahmad pulang dari gua itu dia akan menjadi sehangat manusia.
sampai hari ini aku tidor tidak bermimpi!
Tapi kalau aku bermimpi pun, bila terjaga dari tidur aku mesti akan lupa.
Selalunya aku tidor tidak bermimpilah. Yang aku ingat gelap saja.
Ataupun tau² aku terjatuh dari pintu kecemasan kapal terbang, ataupun paling kurang terjatuh dari lif.
Motif adalah terjatuh. Petanda hari mau Subuh.
Tapi kadang- kadang kalau aku tidor terlampau nyenyak seolah2 sedang berjalan dalam sebuah terowong yang gelap, itu petandanya teman² sebilik yang lain sedang dikacau hantu atau jin. Ini selalu terjadi ketika zaman aku di kolej dulu. Selalunya akulah yang terselamat dari gangguan tidur tersebut. Jauh sekali hendak terdengar bunyi orang menangis atau terpekik terlolong mintak tolong. Atau anjing menyalak. Aku pasti pada masa yang sama sedang tidor yang amat lena.
Pada zaman kolej jugalah adalah zaman kami nakal senakalnya dan ingin mencuba apa saja. Dari percubaan merokok secara sembunyi² takut diketahui satu sama lain akhirnya terkantoi juga. Pada masa itulah setiap kami pon mengeluarkan stok rokok masing- masing, tapi yang sorang tu jugaklah yang melampau. Dia ada rokok Davidoff lagi. Huh wangiiiiii :)
Zaman itu jugalah kami venture perkara berani mati. Menonton VCD lucah. Be it local ke, international ke. Semua kami sebat. Mangsa supplier adalah kawan lelaki geng kami. Mengaku sangat ada stok sampai penuh hardware. Kami paksa dia burn CD satu persatu.
Padahal bila menonton, kami sibuk gelakkan akan saiz kote si lelaki yang selalunya akan menghampakan dan juga tetek si peran wanita yang selalunya alaaaa...tak montok pon? Seks dalam VCD pada kami hanyalah jadi bahan ketawa saja. Oohh yeah, don't mention VCD Wan Nor Az*** (nanti ada yang google sampai sini pula) itu semua jadi stok kami menyanyi ketika ramai2 mandi di bilik shower. "Sejak ku terpandang wajahmuu..." disusuli pula dengan dialog "tisu! tisu!"
Sambil itu kami selang selikan juga dengan VCD lagu yang ala² tak payahlah sebok ke disko lagi. Salah seorang itu amat gilakan Justin Timberlake, jadi hampir lunyai mujur tidak bercalar CD itu diulangtayang.
Tapi suatu hari, bila kami tidor berjemaah beramai- ramai ponteng kuliah. Si perempuan penggila Justin Timberlake terbangun dari tido. Pelik saja kami lihat reaksinya. Tersenyum²... tersipu²..berpulas dalam selimut tebalnya.
"Aku mimpi basah laa dengan Justin tadi...."
Perlahan saja pengakuan dari si penggila itu. Hoh, satu pencapaian besarr oke! Kau ingat kami perempuan senangkah mau mimpi basah seumpama itu? Kalau kau sebelum tidur mau berangan-angan ikut saja step mana² cerita lucah kau pernah tonton untuk dijadikan panduan mimpi kau selanjutnya, hasilnya tetap nan ado. Kau akan terus tidor berdengkur sampai siang.
Tapi melihatkan gaya si penggila itu, membuatkan kami irihati. Itu nikmat tidur makam tertinggi tuh. Aku kalau naik mahsyuk dengan cinta² pada masa itu pun tidak pernah terbawa sampai ke tempat tidur. Masuk dalam mimpi.
Ini tak boleh jadi!
Bersempena waktu aku sedang kebosanan sekarang, jadi kenangan bersama di zaman kolej dulu itu datang. Aku tidak kira, aku mau berimaginasi jugak. Untung- untung aku akan bermimpikan James McAvoy ke..manalah tahu kan.
Aku pejamkan mata. Mau fokus. Fokus! Fokus !
Knock! Knock! Knock!!!!! Naddd!!!! oohhh Nadd!!!!
Babilah! Bunyi pintu bilik aku berdentum. Apa hal laaa housemate aku mengetuk malam² buta nih? Duit sewa, api air, bil astro, duit dapor, tong gas semua aku sudah kasilah!
Aku mau mimpi basah dengan James McAvoy nih!!!
Aku bukak pintu. " Kenapa kak?"
"Boyfriend kau datang ni!"
Sumpah! Aku fokus tentang James McAvoy tadi ok!
Sekarang kau tolong cakap dengan aku, bila masanya aku akan dapat mimpi basah dengan James McAvoy ini?
.. dan yea, seperti pernah aku ceritakan.. kalau Ahmad pulang dari gua itu dia akan menjadi sehangat manusia.
sampai hari ini aku tidor tidak bermimpi!
Kau mungkin dapat kongsi duit dengan aku, tapi pinggan makanan aku belum tentu
Aku ada ini perangai.
Aku tak suka orang pinjam baju dan benda2 lain yang melekat di tubuh dan juga berkongsi pinggan apatah lagi straw minuman dengan orang lain.
Apatah lagi mau meminta² barang orang lain, lalu meminjamnya.
Entahlah,mungkin sebab Mummy tak pernah ajar aku dari kecil tentang konsep pinjam meminjam ini ataupun kebetulan aku dan kakak² yang lain punya gap usia yang terlampau besar lalu ia melayakkan aku untuk punya barang² sendiri sahaja. Yang atas aku pun abang, jadi tidak nampaklah keperluan untuk berkongsi barang² yang tersebut juga.
Tapi asalnya dulu aku tak kesah main share² makanan dalam pinggan aku, dengan syarat kau beri ayat "mintak skit, boleh tak?" mesti aku sejuk hati dan merelakannya. Tak aci lah main ceduk² je dengan sudu kau tanpa warning, apetah lagi kalau kau pakai sudu aku dan suap masuk dalam mulut kau.Oohhhh eeewww!!!!
Aku jadi kesah sebab ada 1 insiden. Kakak aku yang paling getik suatu hari mintak untuk merasa ayam goreng dalam piring aku. Bahagian drumstick. Besar pulak tuh. Mummy buat extra crispy.Aku pula dalam mode ingin meratah ia begitu saja tanpa dinodai oleh sebarang sos. Baik cili mahupun tomato. Aahh selera budak 5 tahun apa kau tau?
Nampak saja aku baeekkk bersila di atas karpet beralas suratkhabar, kakak aku yang paling getik itupun menghampiri dan memberikan skema ayat seperti di atas. Aku angguk saja.Sedang menahan sabar kerana ayam itu masih lagi panas.
Melihatkan saja aku mengangguk memberikan lampu hijau, wahh wahh wahh!!! Dia dengan hilang diri sendiri telah menganggap ayam goreng itu dia yang empunya, lalu menuangkan sos cili ke atas ayam goreng yang rangup dan panas2 itu.Aku terkedu.
"Jangaaaaaannnnlaaaaahhhhhh!!!!!!!"
Aku jerit punyalah kuat. Tapi dasar kakak paling getik, dia tidak hiraukan saja. Malah ditambahnya lagi dengan kata² macam itulah baru sedap. Kalau nak sedap sangat, kau amiklah sendiri bahagian kau getiiiikk!!!!
Natijahnya, aku terus amuk tak mau makan lagi ayam itu. Aku juga amuk takkan makan lagi drumstick ayam.Sampai sekarang oke! Hoh, dari kecik lagi aku sudah begini. Kalau hitam kataku, hitamlah. Putih kataku, maka putihlah.
Jadi habit tentang tidak suka berkongsi makanan dalam pinggan aku dibawa sampai dewasa ini. Kalau atas dasar sama2 mau merasa, aku tidak akan kesah. Tapi kalau kesudahannya mau buruk lantak dengan makanan aku, itu apa kess laa wei?
Satu insiden lain pula terjadi ketika aku bercuti di Pangkor. Menunggu makanan siap sudahlah hampir memeningkan aku, bila makanan sampai rupanya makanan aku yang siap dulu. Tapi itulah, dek kerana kerakusan dan kegelojohan kawan yang sebelah, dia terus saja menceduk nasik goreng seafood aku dengan udang besar dan disuapnya tanpa bertanyakan izin aku dulu selaku tuan punya makanan?
Mak kau tak ajar kau ke hahhhh anak biadaappp??!!!!
Potong selera betollah! Sudahnya aku tolak saja pinggan aku. Menjadi kepantangan besar pada aku kalau orang bertindak kurang tertib sebegitu. Si pesalah itu pula memang cuaklah tengok perubahan muka aku pada masa itu. Aku mau balas dengan mencedok nasik dia pon, aku tak lalu ok?
Tapi kali ini, aku berdepan dengan jenis perangai yang sama juga. Kau ingatkan kepada si kakak montel yang tegur aku kenapa pakai tudung muda² lagi? Ha, itu juga adalah jenis bangsa manusia yang tidak malu untuk menjamah makanan dalam pinggan aku. Kalau aku buat muka pon, dia adalah jenis yang tidak reti dan tidak makan samanlah. Aku perhatikan tiap kali makan bersama di mana- mana, dia paling suka untuk menjamah setiap pinggan dari kami semua. Adalah keji yang jitu ok?
Nak- nak pulak kalau aku order yang mahal dan amatlah sedap, bertambah² sedap pulaklah dia melantak dari pinggan aku. Macam mana aku nak order makanan yang tidak sedap, kerana selera aku memanglah yang sedap² sahaja hahahahha. Tapi dalam hati aku simpan niat mau balas juga sampai dia serik mau menjamah makanan aku lagi.
Kesempatan yang aku nantikan itu tiba juga. Pada lawatan kami di Bandung dulu. Satu kali kami dinner di sebuah cafe di puncak bukit, menghadap pemandangan Kota Kembang Bandung itu. Sampai giliran aku membelek menu, hah! Akal aku sudah sampai.
Makanan aku order benda yang sama dengannya, tapi untuk minuman..aku pilih cocktail. Niat jahat aku sudah bermula. Harus dia akan serik lain kali.
Yang ditunggu juga telah tiba. Gelas- gelas minuman kami sampai dulu. Seperti biasa si kakak montel ini tanpa segan silu akan rotate setiap gelas di hadapan kami dan mengambil sesedut rasa. Aku biarrkan saja.Sampai gelas aku, dia mengerut mukanya.
"tak sedaplah"
Baru leganya dalam hati aku. Baru kali ini aku dapat enjoy makanan dan minuman aku sepuas hati. Si kakak montel sudah tidak berani mau menyedut² lagi.
Sepulangnya dari dinner, kami bersembang di lobi hotel. Si kakak montel cuba bangkitkan lagi hidangan di cafe puncak bukit itu.
" Kenapa air korang rasa tak berapa best aah?"
" Ler, biasalah cocktail. Ada alkohol skit tuh. Kau tak biasa eh?"
" Haahhh!!!! Kenapa tak cakapp?!! Alaaaaaaaaa"
" Tak perlulah berlagak suci. Kau ingat steak kau duk bangga² makan kat Victoria Station tuh halal sangat ke?"
Muahahaahahahaha!!!! Gelak² syaitan bertukar- tukar.
Jadi, ada seseorang yang sudah dapat pengajarannya pada kali itu.
Aku tak suka orang pinjam baju dan benda2 lain yang melekat di tubuh dan juga berkongsi pinggan apatah lagi straw minuman dengan orang lain.
Apatah lagi mau meminta² barang orang lain, lalu meminjamnya.
Entahlah,mungkin sebab Mummy tak pernah ajar aku dari kecil tentang konsep pinjam meminjam ini ataupun kebetulan aku dan kakak² yang lain punya gap usia yang terlampau besar lalu ia melayakkan aku untuk punya barang² sendiri sahaja. Yang atas aku pun abang, jadi tidak nampaklah keperluan untuk berkongsi barang² yang tersebut juga.
Tapi asalnya dulu aku tak kesah main share² makanan dalam pinggan aku, dengan syarat kau beri ayat "mintak skit, boleh tak?" mesti aku sejuk hati dan merelakannya. Tak aci lah main ceduk² je dengan sudu kau tanpa warning, apetah lagi kalau kau pakai sudu aku dan suap masuk dalam mulut kau.Oohhhh eeewww!!!!
Aku jadi kesah sebab ada 1 insiden. Kakak aku yang paling getik suatu hari mintak untuk merasa ayam goreng dalam piring aku. Bahagian drumstick. Besar pulak tuh. Mummy buat extra crispy.Aku pula dalam mode ingin meratah ia begitu saja tanpa dinodai oleh sebarang sos. Baik cili mahupun tomato. Aahh selera budak 5 tahun apa kau tau?
Nampak saja aku baeekkk bersila di atas karpet beralas suratkhabar, kakak aku yang paling getik itupun menghampiri dan memberikan skema ayat seperti di atas. Aku angguk saja.Sedang menahan sabar kerana ayam itu masih lagi panas.
Melihatkan saja aku mengangguk memberikan lampu hijau, wahh wahh wahh!!! Dia dengan hilang diri sendiri telah menganggap ayam goreng itu dia yang empunya, lalu menuangkan sos cili ke atas ayam goreng yang rangup dan panas2 itu.Aku terkedu.
"Jangaaaaaannnnlaaaaahhhhhh!!!!!!!"
Aku jerit punyalah kuat. Tapi dasar kakak paling getik, dia tidak hiraukan saja. Malah ditambahnya lagi dengan kata² macam itulah baru sedap. Kalau nak sedap sangat, kau amiklah sendiri bahagian kau getiiiikk!!!!
Natijahnya, aku terus amuk tak mau makan lagi ayam itu. Aku juga amuk takkan makan lagi drumstick ayam.Sampai sekarang oke! Hoh, dari kecik lagi aku sudah begini. Kalau hitam kataku, hitamlah. Putih kataku, maka putihlah.
Jadi habit tentang tidak suka berkongsi makanan dalam pinggan aku dibawa sampai dewasa ini. Kalau atas dasar sama2 mau merasa, aku tidak akan kesah. Tapi kalau kesudahannya mau buruk lantak dengan makanan aku, itu apa kess laa wei?
Satu insiden lain pula terjadi ketika aku bercuti di Pangkor. Menunggu makanan siap sudahlah hampir memeningkan aku, bila makanan sampai rupanya makanan aku yang siap dulu. Tapi itulah, dek kerana kerakusan dan kegelojohan kawan yang sebelah, dia terus saja menceduk nasik goreng seafood aku dengan udang besar dan disuapnya tanpa bertanyakan izin aku dulu selaku tuan punya makanan?
Mak kau tak ajar kau ke hahhhh anak biadaappp??!!!!
Potong selera betollah! Sudahnya aku tolak saja pinggan aku. Menjadi kepantangan besar pada aku kalau orang bertindak kurang tertib sebegitu. Si pesalah itu pula memang cuaklah tengok perubahan muka aku pada masa itu. Aku mau balas dengan mencedok nasik dia pon, aku tak lalu ok?
Tapi kali ini, aku berdepan dengan jenis perangai yang sama juga. Kau ingatkan kepada si kakak montel yang tegur aku kenapa pakai tudung muda² lagi? Ha, itu juga adalah jenis bangsa manusia yang tidak malu untuk menjamah makanan dalam pinggan aku. Kalau aku buat muka pon, dia adalah jenis yang tidak reti dan tidak makan samanlah. Aku perhatikan tiap kali makan bersama di mana- mana, dia paling suka untuk menjamah setiap pinggan dari kami semua. Adalah keji yang jitu ok?
Nak- nak pulak kalau aku order yang mahal dan amatlah sedap, bertambah² sedap pulaklah dia melantak dari pinggan aku. Macam mana aku nak order makanan yang tidak sedap, kerana selera aku memanglah yang sedap² sahaja hahahahha. Tapi dalam hati aku simpan niat mau balas juga sampai dia serik mau menjamah makanan aku lagi.
Kesempatan yang aku nantikan itu tiba juga. Pada lawatan kami di Bandung dulu. Satu kali kami dinner di sebuah cafe di puncak bukit, menghadap pemandangan Kota Kembang Bandung itu. Sampai giliran aku membelek menu, hah! Akal aku sudah sampai.
Makanan aku order benda yang sama dengannya, tapi untuk minuman..aku pilih cocktail. Niat jahat aku sudah bermula. Harus dia akan serik lain kali.
Yang ditunggu juga telah tiba. Gelas- gelas minuman kami sampai dulu. Seperti biasa si kakak montel ini tanpa segan silu akan rotate setiap gelas di hadapan kami dan mengambil sesedut rasa. Aku biarrkan saja.Sampai gelas aku, dia mengerut mukanya.
"tak sedaplah"
Baru leganya dalam hati aku. Baru kali ini aku dapat enjoy makanan dan minuman aku sepuas hati. Si kakak montel sudah tidak berani mau menyedut² lagi.
Sepulangnya dari dinner, kami bersembang di lobi hotel. Si kakak montel cuba bangkitkan lagi hidangan di cafe puncak bukit itu.
" Kenapa air korang rasa tak berapa best aah?"
" Ler, biasalah cocktail. Ada alkohol skit tuh. Kau tak biasa eh?"
" Haahhh!!!! Kenapa tak cakapp?!! Alaaaaaaaaa"
" Tak perlulah berlagak suci. Kau ingat steak kau duk bangga² makan kat Victoria Station tuh halal sangat ke?"
Muahahaahahahaha!!!! Gelak² syaitan bertukar- tukar.
Jadi, ada seseorang yang sudah dapat pengajarannya pada kali itu.
Tuesday, August 5, 2008
Tak, air tak tersumbat.Cuma slow aje!
Mula-mula aku masuk rumah sekarang, asalnya rumah itu hanya ada 2 orang penghuni. Keadaannya bagus, bersih dan memang selesa dan ala² rumah family lengkap berperabot segala, unlike any other rumah sewa bujanglah. Aku suka.
Bilik mandinya 1, bilik tandasnya 1. Kami share berempat. Itu juga tidak ada masalah sebab waktu kerja masing2 tidak ada yang clash. Jadi tak perlulah kau mahu rakus dan gelojoh mau berebut-rebut nak guna bilik.
Bila aku mandi, aku pun perasan sesuatu. Airnya makin lama makin bertakung. Penuh buih di atasnya. Kalau syampu rambut, lagi banyaklah buihnya. Nasib baik aku tak kencing sambil mandi.Oh naya. Aku pasti sebelum aku pulas paip shower, aku sudah periksa lubang aliran itu, clear. Takda rambut gugur yang terkumpul di situ. Tapi tau² saja airnya tersumbat.Haih, tak suka!
Selepas itu, aku tanyakan soalan yang agak kurang cerdik. Awal² aku tidak mau tunjuk pandai.
"Air dalam bilik mandi tersumbat eeh kak?" seraya memberikan senyuman yang murni.
" Eeh taakk!! Air tak tersumbat tuh. Cuma slow aje! Nanti dia kering sendirilah" jawab Kak A.
Ok. Lakonan tidak mau tunjuk pandai aku berjaya. Memang layak lah untuk aku bagi soalan tidak pandai, jawapannya juga adalah tidak pandai.
Maka kaedahnya, pakat² lah mandi kat bilik tandas. Untunglah sebab ada paip spare kat situ. Tapi waktu pagi adalah agak hazab, sejuk gila. Kakak² housemates cakap kene try buat sendiri dulu, carik itu penyedut.Aku tak tau apa istilah yang sepatutnya, tapi aku ingat dalam buku Kemahiran Hidup dulu dia panggil 'pelocok'. Belasahlah.
Suasana yang sama juga aku jumpa di sinki dapur. Time aku guna ok je. Apalah sangat buangan domestik aku. Setakat mug dan piring biasa saja. Yang ahli memasaknya mereka semua. Sekali masak macam mau kenduri. Dan kau tau sajalah buangan domestiknya bagaimana pula.Kalau sampai waktu² puncak, air dalam sinki boleh melimpah time diorang tengah basuh pinggan mangkuk semua.
"Eehh tak sumbat. Air tuh dia turun slow!"
Dah jadi macam tagline laa pulak. Bila aku jeling saja apa ada dalam sinki, maka mengertilah aku. Kau buat sinki tuh macam dumpster dengan segala mak nenek sampah sarap kau campak dalam tu kau boleh buat tak reti? Pinggan nasik tak habis pon kau campak dalam sink, kuali goreng ikan dengan minyak pekat kau campak dalam sinki, kulit bawang terkupas semua kau campak dalam sinki.
Kau rasa paip bawah sinki tuh tak mogok kah?
Tapi mujurlah sekarang, rumah itu kini sudah ada pam penyedut. Tapi itu tidak pula memberikan mereka kesedaran untuk tidak membuang sampah merata². Haihhh..
Asal aku boleh mandi buih sudahlah...
Bilik mandinya 1, bilik tandasnya 1. Kami share berempat. Itu juga tidak ada masalah sebab waktu kerja masing2 tidak ada yang clash. Jadi tak perlulah kau mahu rakus dan gelojoh mau berebut-rebut nak guna bilik.
Bila aku mandi, aku pun perasan sesuatu. Airnya makin lama makin bertakung. Penuh buih di atasnya. Kalau syampu rambut, lagi banyaklah buihnya. Nasib baik aku tak kencing sambil mandi.Oh naya. Aku pasti sebelum aku pulas paip shower, aku sudah periksa lubang aliran itu, clear. Takda rambut gugur yang terkumpul di situ. Tapi tau² saja airnya tersumbat.Haih, tak suka!
Selepas itu, aku tanyakan soalan yang agak kurang cerdik. Awal² aku tidak mau tunjuk pandai.
"Air dalam bilik mandi tersumbat eeh kak?" seraya memberikan senyuman yang murni.
" Eeh taakk!! Air tak tersumbat tuh. Cuma slow aje! Nanti dia kering sendirilah" jawab Kak A.
Ok. Lakonan tidak mau tunjuk pandai aku berjaya. Memang layak lah untuk aku bagi soalan tidak pandai, jawapannya juga adalah tidak pandai.
Maka kaedahnya, pakat² lah mandi kat bilik tandas. Untunglah sebab ada paip spare kat situ. Tapi waktu pagi adalah agak hazab, sejuk gila. Kakak² housemates cakap kene try buat sendiri dulu, carik itu penyedut.Aku tak tau apa istilah yang sepatutnya, tapi aku ingat dalam buku Kemahiran Hidup dulu dia panggil 'pelocok'. Belasahlah.
Suasana yang sama juga aku jumpa di sinki dapur. Time aku guna ok je. Apalah sangat buangan domestik aku. Setakat mug dan piring biasa saja. Yang ahli memasaknya mereka semua. Sekali masak macam mau kenduri. Dan kau tau sajalah buangan domestiknya bagaimana pula.Kalau sampai waktu² puncak, air dalam sinki boleh melimpah time diorang tengah basuh pinggan mangkuk semua.
"Eehh tak sumbat. Air tuh dia turun slow!"
Dah jadi macam tagline laa pulak. Bila aku jeling saja apa ada dalam sinki, maka mengertilah aku. Kau buat sinki tuh macam dumpster dengan segala mak nenek sampah sarap kau campak dalam tu kau boleh buat tak reti? Pinggan nasik tak habis pon kau campak dalam sink, kuali goreng ikan dengan minyak pekat kau campak dalam sinki, kulit bawang terkupas semua kau campak dalam sinki.
Kau rasa paip bawah sinki tuh tak mogok kah?
Tapi mujurlah sekarang, rumah itu kini sudah ada pam penyedut. Tapi itu tidak pula memberikan mereka kesedaran untuk tidak membuang sampah merata². Haihhh..
Asal aku boleh mandi buih sudahlah...
Jangan kata aku ini pendesak dalam perhubungan
Kau semua tidak lalui apa yang aku pernah lalui. Itu aku faham, tapi tolong jangan nilai aku berdasarkan apa yang telah kau lalui itu, sebab aku pasti laluan kita adalah berbeza.
Ahmad bukanlah cinta pertama aku. Aku pun bukan juga cinta pertamanya. Itu sifir asas, sudah tahu. Selama hari ini pon kami tidak pernah ada masalah tentang musim yang lalu.
Cinta pertama aku ketika aku freshie, tapi bukan dengan sesama member sekuliah. Sama baya. Student di US. Kenal pun di alam maya, tapi it happened to be kawan kepada kawan aku. Dari kerana terlalu sering berbalas email, dia datang mencari aku ketika pulang cuti musim panas. Hahahaha menggigil aku dibuatnya. Cinta pertama juga merangkap cinta pandang pertama. It's pure..tulus.Bersih.
Dengan cinta pertama juga ia ajarkan aku tentang intuisi. Pernah kau terasa rindu mau jumpa jam itu juga dan alih² sudah tau dia ada di parking lot hostel kau? Dengan cinta pertama juga ia mengajar aku erti surprise yang memang tepat maknanya.
Ahh cukup. Itu musim telah berlalu. Terlalu manis juga tidak bagus, tapi sekurangnya aku hanya ada kenangan yang manis- manis untuk dikenang bersama cinta pertama. Dengan cinta pertama juga aku terima hakikat hidup, cinta tak semestinya berakhir di jinjang pelamin. Aku belajar konsep jodoh dengan dia inilah.
Sebelum itu aku menangis meraung di bumbung hostel di bawah langit malam sebab intuisi aku cakap dia sudah ada yang lain di sana. Tapi kita tutup cerita dengan kesimpulan sudah tidak ada jodoh ok? Aku kool.
Cinta kedua pula, huh.Penat.Berlangsung secara tidak sengaja. Buru-buru, aku pun tidak faham kenapa. Tapi cinta kedua tatang aku sepenuhnya. Tiapi tiap kali balik KL,dia mesti akan cari aku dan kami akan jalan-jalan bergembira. Tapi berbekalkan intuisi yang aku perolehi sejak daripada pengalaman cinta pertama, aku diam-diam merasakan kami tidak lama.
Selepas itu dia buat hal.Diamkan diri, langsung tak jawab call atau SMS atau email atau apa² mesej aku. Cinta kedua ajar aku 1 perkara : jadi pemarah. Aku marah sebab kalau kau mau tinggalkan aku, sila berlagak berani dan katakan yang sebenarnya. Sudahkan apa yang kau mulakan baik- baik. Sudah jadi prinsip aku barangkali, kalau pandai mulakan pandai-pandai jugak lah mau akhiri. Jangan tinggal aku terkontang- kanting sendirian. Susah aku mau keluar dengan orang lain lah bodoh kalau aku terus tidak tahu status sebenar aku.
Sudahnya aku belajar lagi 1 perkara : menjadi pendendam. Terlalu bengang sampaikan aku bertindak menipu dan permainkan kawan baik cinta kedua. Modalnya menyamar saja. Hasilnya dia jatuh cinta separuh gila hanya bercakap dengan aku di telefon. Aku buat dia begitu sampai masa aku rasa puas, aku tinggalkan begitu saja. Just like what his friend did it to me. Kenapa aku kejam? Sebab kau mengaku kamu sudah seperti brothers, jadi aku mau test marketlah. Ternyata market aku ada, tapi aku sudah berubah jadi kejam. Heartless.
Cinta seterusnya agak brief. Tapi mengesankan. Satu² nya lelaki yang lebih dewasa daripada aku. Yang sebelum ini semuanya sama baya. Termasuk yang aku permainkan. Kata² cliche yang cakap jangan cari yang sebaya, diorang tuh lambat matang. atau tak matang.Masalahnya adalah;
1. aku tak cari diorang pon.diorang pon tak cari aku.dah terjumpa, lagu mano?
2. matang tak matang mana nak tau? dah kata sebaya. bukannya aku hidup lebih lama dari mereka pon nak ukur sukat setakat mana kematangan diorang. hoh!
Tapi dengan lelaki dewasa ini, baru aku paham apa itu kematangan dan keperluan pemikiran yang matang dalam perhubungan. Dia seorang kool,pendiam tapi kalau bunyi semuanya serba kena.kadang-kadang adalah misteri, dan iya..itulah yang buat aku makin terjebak.Dengan dia berjaya buat aku yakin, aku masih ada peluang lagi untuk fikir tentang masa depan. Takdalah sampai sempurna, tapi sekurangnya dia dalam pakej lengkap. Tunggu masa untuk diperkenalkan kepada Mummy, tapi aku fikir tidak perlu juga untuk terburu-buru.
Sampailah satu masanya, dia dihantar training di Jepun sebulan. Ini baru betul-betul jadi ujian. Dan sekali lagi intuisi aku mengatakan.. tidak ada jodoh juga. Dengan tulusnya aku redhakan.
Tapi dalam masa yang sama, aku sudah jadi agak bengong² juga. Tipulah kalau aku cakap, aku boleh berlagak kool dan buleh bergembira lalalala dengan keadaan itu.It was tragic ok? Sebab aku rasa dia boleh bimbing aku dengan baik ke jalan yang baik. Tapi nak buat macam mana, aku juga yang cakap jangan jadi anak derhaka. Pilihan ibu pasti yang terbaik. Nasib baik aku dan dia belum sempat perkenalkan diri pada keluarga masing-masing. Tak pasal- pasal masuk wall of shame.
Ketika aku sedang bengong² membelek² kuku tangan sendirilah..tiba² saja aku dapat SMS dari Ahmad. Dia itu kenalan lama zaman berhingus dulu. Sumpah, zaman berhingus dulu memang tak pernah baik pon..masing² sebok lap hingus sendiri. (ya, aku tau ini jijik) tapi sekarang tiba-tiba saja boleh baik.
Entah dari mana datangnya akal, dia ajak aku couple saja. Tak taulah kot aku baca SMS puaka berunsur pukau, aku iyakan saja. Aku rasa main² je, so no harm of joining. The rest? History. Look at where it brought us to now. I don't know what to call, or how to put it but it's clearly we're not made in heaven. In some of circumstances. And yes, I started sleeping with a man eversince. Nothing to regret, but nothing to proud pon. Pergi mamposlah kalau kau mahu judge aku murah, atau lemah atau Ahmad itu jahat atau apa². Hey, boyfriend kau yang kau nampak baik dan kau gelarkan 'sayang' ataupun busuk²nya 'Bie' pon biasa saja masturbate dalam tandas lepas tengok porno. Diamlah kau wahai goodie² two shoes! Ini tentang aku jadi aku cakap hal aku sajalah.
So you see..All I need is now, adalah satu keputusan muktamad dan tetap tentang hubungan dan masa depan. Kau ingat adalah bagos sangat ke mau berpoya² lagi? Usia pon bukannya semakin muda, so act like one. It's not that aku hari- hari juga bertanya tentang direction hubungan.Aku tanya simple aja. Dan aku expect jawapan pon simple aja. Yang straight to the point, tak perlu beating around the bush. why is it so hard for me?
Aku memang cukup bosan dengan kata² 'sabarlah, nanti adalah tu' atau saranan suruh aku tinggalkan dan carik yang lain. Si Ahmad itu pun, why he didn't leave me for good? Apakah kami ini trapped in a box we call it 'relationship'? Aku dah lepas, tapi ia datang balik. Sampai masanya aku mengamuk, aku lepas...pun tetap datang balik.
Jadi salah kah aku tanya mana direction hubungan ini? Seriously aku tidak mahu end-up sounding like typical perempuan yang suka nagging dan pestering. Aku lontar soalan yang simple, jadi aku expect jawapan yang juga simple.
Jangan kata aku ini pendesak dalam perhubungan
Ahmad bukanlah cinta pertama aku. Aku pun bukan juga cinta pertamanya. Itu sifir asas, sudah tahu. Selama hari ini pon kami tidak pernah ada masalah tentang musim yang lalu.
Cinta pertama aku ketika aku freshie, tapi bukan dengan sesama member sekuliah. Sama baya. Student di US. Kenal pun di alam maya, tapi it happened to be kawan kepada kawan aku. Dari kerana terlalu sering berbalas email, dia datang mencari aku ketika pulang cuti musim panas. Hahahaha menggigil aku dibuatnya. Cinta pertama juga merangkap cinta pandang pertama. It's pure..tulus.Bersih.
Dengan cinta pertama juga ia ajarkan aku tentang intuisi. Pernah kau terasa rindu mau jumpa jam itu juga dan alih² sudah tau dia ada di parking lot hostel kau? Dengan cinta pertama juga ia mengajar aku erti surprise yang memang tepat maknanya.
Ahh cukup. Itu musim telah berlalu. Terlalu manis juga tidak bagus, tapi sekurangnya aku hanya ada kenangan yang manis- manis untuk dikenang bersama cinta pertama. Dengan cinta pertama juga aku terima hakikat hidup, cinta tak semestinya berakhir di jinjang pelamin. Aku belajar konsep jodoh dengan dia inilah.
Sebelum itu aku menangis meraung di bumbung hostel di bawah langit malam sebab intuisi aku cakap dia sudah ada yang lain di sana. Tapi kita tutup cerita dengan kesimpulan sudah tidak ada jodoh ok? Aku kool.
Cinta kedua pula, huh.Penat.Berlangsung secara tidak sengaja. Buru-buru, aku pun tidak faham kenapa. Tapi cinta kedua tatang aku sepenuhnya. Tiapi tiap kali balik KL,dia mesti akan cari aku dan kami akan jalan-jalan bergembira. Tapi berbekalkan intuisi yang aku perolehi sejak daripada pengalaman cinta pertama, aku diam-diam merasakan kami tidak lama.
Selepas itu dia buat hal.Diamkan diri, langsung tak jawab call atau SMS atau email atau apa² mesej aku. Cinta kedua ajar aku 1 perkara : jadi pemarah. Aku marah sebab kalau kau mau tinggalkan aku, sila berlagak berani dan katakan yang sebenarnya. Sudahkan apa yang kau mulakan baik- baik. Sudah jadi prinsip aku barangkali, kalau pandai mulakan pandai-pandai jugak lah mau akhiri. Jangan tinggal aku terkontang- kanting sendirian. Susah aku mau keluar dengan orang lain lah bodoh kalau aku terus tidak tahu status sebenar aku.
Sudahnya aku belajar lagi 1 perkara : menjadi pendendam. Terlalu bengang sampaikan aku bertindak menipu dan permainkan kawan baik cinta kedua. Modalnya menyamar saja. Hasilnya dia jatuh cinta separuh gila hanya bercakap dengan aku di telefon. Aku buat dia begitu sampai masa aku rasa puas, aku tinggalkan begitu saja. Just like what his friend did it to me. Kenapa aku kejam? Sebab kau mengaku kamu sudah seperti brothers, jadi aku mau test marketlah. Ternyata market aku ada, tapi aku sudah berubah jadi kejam. Heartless.
Cinta seterusnya agak brief. Tapi mengesankan. Satu² nya lelaki yang lebih dewasa daripada aku. Yang sebelum ini semuanya sama baya. Termasuk yang aku permainkan. Kata² cliche yang cakap jangan cari yang sebaya, diorang tuh lambat matang. atau tak matang.Masalahnya adalah;
1. aku tak cari diorang pon.diorang pon tak cari aku.dah terjumpa, lagu mano?
2. matang tak matang mana nak tau? dah kata sebaya. bukannya aku hidup lebih lama dari mereka pon nak ukur sukat setakat mana kematangan diorang. hoh!
Tapi dengan lelaki dewasa ini, baru aku paham apa itu kematangan dan keperluan pemikiran yang matang dalam perhubungan. Dia seorang kool,pendiam tapi kalau bunyi semuanya serba kena.kadang-kadang adalah misteri, dan iya..itulah yang buat aku makin terjebak.Dengan dia berjaya buat aku yakin, aku masih ada peluang lagi untuk fikir tentang masa depan. Takdalah sampai sempurna, tapi sekurangnya dia dalam pakej lengkap. Tunggu masa untuk diperkenalkan kepada Mummy, tapi aku fikir tidak perlu juga untuk terburu-buru.
Sampailah satu masanya, dia dihantar training di Jepun sebulan. Ini baru betul-betul jadi ujian. Dan sekali lagi intuisi aku mengatakan.. tidak ada jodoh juga. Dengan tulusnya aku redhakan.
Tapi dalam masa yang sama, aku sudah jadi agak bengong² juga. Tipulah kalau aku cakap, aku boleh berlagak kool dan buleh bergembira lalalala dengan keadaan itu.It was tragic ok? Sebab aku rasa dia boleh bimbing aku dengan baik ke jalan yang baik. Tapi nak buat macam mana, aku juga yang cakap jangan jadi anak derhaka. Pilihan ibu pasti yang terbaik. Nasib baik aku dan dia belum sempat perkenalkan diri pada keluarga masing-masing. Tak pasal- pasal masuk wall of shame.
Ketika aku sedang bengong² membelek² kuku tangan sendirilah..tiba² saja aku dapat SMS dari Ahmad. Dia itu kenalan lama zaman berhingus dulu. Sumpah, zaman berhingus dulu memang tak pernah baik pon..masing² sebok lap hingus sendiri. (ya, aku tau ini jijik) tapi sekarang tiba-tiba saja boleh baik.
Entah dari mana datangnya akal, dia ajak aku couple saja. Tak taulah kot aku baca SMS puaka berunsur pukau, aku iyakan saja. Aku rasa main² je, so no harm of joining. The rest? History. Look at where it brought us to now. I don't know what to call, or how to put it but it's clearly we're not made in heaven. In some of circumstances. And yes, I started sleeping with a man eversince. Nothing to regret, but nothing to proud pon. Pergi mamposlah kalau kau mahu judge aku murah, atau lemah atau Ahmad itu jahat atau apa². Hey, boyfriend kau yang kau nampak baik dan kau gelarkan 'sayang' ataupun busuk²nya 'Bie' pon biasa saja masturbate dalam tandas lepas tengok porno. Diamlah kau wahai goodie² two shoes! Ini tentang aku jadi aku cakap hal aku sajalah.
So you see..All I need is now, adalah satu keputusan muktamad dan tetap tentang hubungan dan masa depan. Kau ingat adalah bagos sangat ke mau berpoya² lagi? Usia pon bukannya semakin muda, so act like one. It's not that aku hari- hari juga bertanya tentang direction hubungan.Aku tanya simple aja. Dan aku expect jawapan pon simple aja. Yang straight to the point, tak perlu beating around the bush. why is it so hard for me?
Aku memang cukup bosan dengan kata² 'sabarlah, nanti adalah tu' atau saranan suruh aku tinggalkan dan carik yang lain. Si Ahmad itu pun, why he didn't leave me for good? Apakah kami ini trapped in a box we call it 'relationship'? Aku dah lepas, tapi ia datang balik. Sampai masanya aku mengamuk, aku lepas...pun tetap datang balik.
Jadi salah kah aku tanya mana direction hubungan ini? Seriously aku tidak mahu end-up sounding like typical perempuan yang suka nagging dan pestering. Aku lontar soalan yang simple, jadi aku expect jawapan yang juga simple.
Jangan kata aku ini pendesak dalam perhubungan
Kalau roboh kota Melaka, papan di Jawa saya dirikan
penyudahnya kau agaklah sendiri.
Last nite aku telah ada pillow talk dengan kawan lama, she came right after office hours. Willingly nak menemankan aku yang mengalami depresi ini.Tak banyak tidak, ada teman jadilah...
Seperti aku cakap, I long for a company. Just for a talk.
Aku sedang diserang perasaan sunyi yang amat tinggi. Di mana pada satu tahap aku rasa macam lemas dan suffocated.Aku rasa buntu.dan bosan.
Apabila aku dalam keadaan begini secara tiba- tiba, secara tidak langsung aku mahukan seseorang untuk mendengar, atau pun at least aku perlu mendengar suara seseorang yang pada aku, memberikan kesan 'calming' secara serta merta.Aku tak tau kenapa, tapi aku memang perlu itu.
Aku tau dan amat arif dengan kuasa suara Mummy, tapi kemudian aku akan dapat pula perasaan ini.Guilt. Rasa sebak yang amat.
Guilt seorang anak yang amat berdosa.If you get what I mean.
Dan aku pula tidak pernah mempunyai perhubungan yang baik dengan Mummy all these years. It's not because we're soo different from each other, ia adalah sebaliknya. Aku syak kami terlalu sama jadi we can't tolerate each other quite well. Sometimes dia terlalu judgemental dengan aku without really knowing apa masalah aku sebenarnya.
Tapi kadang- kadang, aku buat juga. Ringan juga tangan aku dail nombor rumah dan mendengar Mummy mengucap 'hello'.. hati aku jadi sayu dan jauh sekali.
Kali ini aku tidak kuat. Jiwa aku terasa sangat dingin, dan kelam. Pada Ahmad aku sudah hambur kata- kata rebel tanpa sedar, sebab aku marah.
Aku marah sebab aku mahu satu perkara yang mudah saja. Aku mahu ada suara bersambut di talian yang satu lagi. Just to assure me that Im not all alone. Ah! he and his never ending issues, suka sangat duduk dalam gua.
Bila aku marah dan tertekan, possibility untuk aku jadi rebel dan carutan menjadi tesaurus aku adalah tinggi.I hate it when it happens!
Kota Melaka aku roboh, papan di Jawa pon sudah reput. Mungkin terbakar hangus. Aku soal Ahmad where are we heading? Aku terima jawapan berunsur uncertainty lagi.
We are walking on different path, I could see it clearly. It's not the first time pon. Dia pernah bertapa dalam gua tunggu hikmat ape tah sampai 3 bulan aku terabai. Tapi aku hari- hari berfikiran positif. Hari - hari aku tinggalkan SMS dengan motif he would know that I'm just a call away. Dia pernah juga diamkan diri untuk beberapa ketika, at least maximum sebulanlah tanpa lisan dengan aku. Without reason.
Aku tetap juga berfikiran positif. Sabar tahap dewata raya. You might ask why the hell aku nak stay jugak dalam relationship ini? I should've walk out before it's too late.
But it's already late pon, at a sooner rate. Tak paham? Biarlah. Rahsia diri aku lagi pon. Kalau diterangkan jugak, kesimpulan awamnya adalah menjuruskan aku ini bodoh yang nyata.
Tapi sebenarnya, aku letih. Dah letih. Aku malas nak keluar sebab aku malas nak mulakan lagi dari awal. Aku malas nak lalui balik proses sama. Top of it all, ada ke siapa² yang sanggup dengan aku?
Sebab aku rasa, in an unexplainable way... Ahmad gets me. Ketika aku baran² api menyala- nyala keluar dari kepala dia diamkan diri masuk dalam gua. Dia tahu aku naik gila sebab diri sendiri, dan kemudian aku akan jadi kool. Pun buatan sendiri. And then he would come out, and acted like nothing had happened.
Seingat aku, every other time aku mula menyerang dengan kata - kata celupar dia tak pernah pon bagi respon. Dia biarkan aku lepas perasaan aku sendiri, marah aku pada sekeliling sendiri. Bila dia kesan aku sudah sejuk, dia akan rapat balik.
Bukan sekali aku mintak nak putus. Tapi dia tak penah layan. Dia diam. But confusingly, when we're back on the track he seemed like dia menyesal dalam hati. Jadi bila aku untuk kesekian kalinya bertanya 'where are we heading?' lalu dia berikan jawapan berunsur uncertainty.Aku rasa that's it.
Hati aku mati.
Mati. Awal dulu ketika aku mula diperkenalkan dengan jawapan berona sama aku jadi berapi. Aku amuk. Aku mogok. dan kemudian aku sepi. dan kemudian aku kool sendiri. dan kemudian aku cari dia, mohon maaf dan cakap I was not being myself. dan dia respon and acted like nothing had happened before. then it started all away again. though the make up sex was intense, it brought us nowhere.
This is not the first time.
Jadi bila kali ini aku terhidu benda yang sama, aku tanyakan lagi " where are we heading?" dan sekali lagi aku dapat jawapan uncertainty aku kata dalam hati sendiri that's it.
Hati aku sudah mati.
Walaupun rasa frustration ini akan berakhir juga nanti, aku sudah rasa bosan mau mengulang lagi. It's fading. Aku tidak berminat mahu tahu siapa menang, siapa kalah. Siapa untung, siapa rugi. Ya, aturannya tetap sama. Aku akan kool sendiri selepas musim mengamuk aku tamat, dan aku akan cari dia dan cakap aku sudah ok dan bilang aku jadi orang lain marah² dan dia datang tunjuk affectionate dia pada aku. Aku sudah tidak mahu itu. Sebab aku rasa cycle ini akan berulang lagi beberapa kali. Cuma aku tak tahu berapa dekat dan daya tahan aku untuk teruskan lagi.He gets me nomore I guess..
Hati aku memang mati.
Kota Melaka aku dah roboh, papan di Jawa mungkin hangus terbakar...
Last nite aku telah ada pillow talk dengan kawan lama, she came right after office hours. Willingly nak menemankan aku yang mengalami depresi ini.Tak banyak tidak, ada teman jadilah...
Seperti aku cakap, I long for a company. Just for a talk.
Aku sedang diserang perasaan sunyi yang amat tinggi. Di mana pada satu tahap aku rasa macam lemas dan suffocated.Aku rasa buntu.dan bosan.
Apabila aku dalam keadaan begini secara tiba- tiba, secara tidak langsung aku mahukan seseorang untuk mendengar, atau pun at least aku perlu mendengar suara seseorang yang pada aku, memberikan kesan 'calming' secara serta merta.Aku tak tau kenapa, tapi aku memang perlu itu.
Aku tau dan amat arif dengan kuasa suara Mummy, tapi kemudian aku akan dapat pula perasaan ini.Guilt. Rasa sebak yang amat.
Guilt seorang anak yang amat berdosa.If you get what I mean.
Dan aku pula tidak pernah mempunyai perhubungan yang baik dengan Mummy all these years. It's not because we're soo different from each other, ia adalah sebaliknya. Aku syak kami terlalu sama jadi we can't tolerate each other quite well. Sometimes dia terlalu judgemental dengan aku without really knowing apa masalah aku sebenarnya.
Tapi kadang- kadang, aku buat juga. Ringan juga tangan aku dail nombor rumah dan mendengar Mummy mengucap 'hello'.. hati aku jadi sayu dan jauh sekali.
Kali ini aku tidak kuat. Jiwa aku terasa sangat dingin, dan kelam. Pada Ahmad aku sudah hambur kata- kata rebel tanpa sedar, sebab aku marah.
Aku marah sebab aku mahu satu perkara yang mudah saja. Aku mahu ada suara bersambut di talian yang satu lagi. Just to assure me that Im not all alone. Ah! he and his never ending issues, suka sangat duduk dalam gua.
Bila aku marah dan tertekan, possibility untuk aku jadi rebel dan carutan menjadi tesaurus aku adalah tinggi.I hate it when it happens!
Kota Melaka aku roboh, papan di Jawa pon sudah reput. Mungkin terbakar hangus. Aku soal Ahmad where are we heading? Aku terima jawapan berunsur uncertainty lagi.
We are walking on different path, I could see it clearly. It's not the first time pon. Dia pernah bertapa dalam gua tunggu hikmat ape tah sampai 3 bulan aku terabai. Tapi aku hari- hari berfikiran positif. Hari - hari aku tinggalkan SMS dengan motif he would know that I'm just a call away. Dia pernah juga diamkan diri untuk beberapa ketika, at least maximum sebulanlah tanpa lisan dengan aku. Without reason.
Aku tetap juga berfikiran positif. Sabar tahap dewata raya. You might ask why the hell aku nak stay jugak dalam relationship ini? I should've walk out before it's too late.
But it's already late pon, at a sooner rate. Tak paham? Biarlah. Rahsia diri aku lagi pon. Kalau diterangkan jugak, kesimpulan awamnya adalah menjuruskan aku ini bodoh yang nyata.
Tapi sebenarnya, aku letih. Dah letih. Aku malas nak keluar sebab aku malas nak mulakan lagi dari awal. Aku malas nak lalui balik proses sama. Top of it all, ada ke siapa² yang sanggup dengan aku?
Sebab aku rasa, in an unexplainable way... Ahmad gets me. Ketika aku baran² api menyala- nyala keluar dari kepala dia diamkan diri masuk dalam gua. Dia tahu aku naik gila sebab diri sendiri, dan kemudian aku akan jadi kool. Pun buatan sendiri. And then he would come out, and acted like nothing had happened.
Seingat aku, every other time aku mula menyerang dengan kata - kata celupar dia tak pernah pon bagi respon. Dia biarkan aku lepas perasaan aku sendiri, marah aku pada sekeliling sendiri. Bila dia kesan aku sudah sejuk, dia akan rapat balik.
Bukan sekali aku mintak nak putus. Tapi dia tak penah layan. Dia diam. But confusingly, when we're back on the track he seemed like dia menyesal dalam hati. Jadi bila aku untuk kesekian kalinya bertanya 'where are we heading?' lalu dia berikan jawapan berunsur uncertainty.Aku rasa that's it.
Hati aku mati.
Mati. Awal dulu ketika aku mula diperkenalkan dengan jawapan berona sama aku jadi berapi. Aku amuk. Aku mogok. dan kemudian aku sepi. dan kemudian aku kool sendiri. dan kemudian aku cari dia, mohon maaf dan cakap I was not being myself. dan dia respon and acted like nothing had happened before. then it started all away again. though the make up sex was intense, it brought us nowhere.
This is not the first time.
Jadi bila kali ini aku terhidu benda yang sama, aku tanyakan lagi " where are we heading?" dan sekali lagi aku dapat jawapan uncertainty aku kata dalam hati sendiri that's it.
Hati aku sudah mati.
Walaupun rasa frustration ini akan berakhir juga nanti, aku sudah rasa bosan mau mengulang lagi. It's fading. Aku tidak berminat mahu tahu siapa menang, siapa kalah. Siapa untung, siapa rugi. Ya, aturannya tetap sama. Aku akan kool sendiri selepas musim mengamuk aku tamat, dan aku akan cari dia dan cakap aku sudah ok dan bilang aku jadi orang lain marah² dan dia datang tunjuk affectionate dia pada aku. Aku sudah tidak mahu itu. Sebab aku rasa cycle ini akan berulang lagi beberapa kali. Cuma aku tak tahu berapa dekat dan daya tahan aku untuk teruskan lagi.He gets me nomore I guess..
Hati aku memang mati.
Kota Melaka aku dah roboh, papan di Jawa mungkin hangus terbakar...
Monday, August 4, 2008
Musim monsoon itu sudah tiba
Aku sudah mula rasa kosong.
Sepi.
Nak buat apa pon tak tau.
Nak makan tak lalu.
Tidur pon sekejapan aku terjaga. Dan pandang sudut bilik yang bersepah itu.
Rokok pon sudah masuk angin barangkali. Aku campak merata saja.
Aku benci bila keadaan ini sudah mula menyerang aku.
Aku bosan bila aku sudah mulai dingin pada Ahmad. Dia pon sudah kembali masuk ke dalam gua.
Kerja di ofis juga aku rasa macam aku nih makan gaji buta saja.
Langsung tak ada mood. Tak ada feel.
Bercakap dengan Mummy? Nanti aku sebak sendiri tanpa sebab.
Aku perlu teman mendengar. Yang setia. Aku perlukan kucing aku. Pemilik kucing semua pasti akan paham perasaan macam ini.
Kucing menyenangkan hati. Mereka buat aku asyik, sekaligus melupakan keluhan aku tentang dunia. Tentang sekeliling aku.
Monsoon oohh monsoon
Sepi.
Nak buat apa pon tak tau.
Nak makan tak lalu.
Tidur pon sekejapan aku terjaga. Dan pandang sudut bilik yang bersepah itu.
Rokok pon sudah masuk angin barangkali. Aku campak merata saja.
Aku benci bila keadaan ini sudah mula menyerang aku.
Aku bosan bila aku sudah mulai dingin pada Ahmad. Dia pon sudah kembali masuk ke dalam gua.
Kerja di ofis juga aku rasa macam aku nih makan gaji buta saja.
Langsung tak ada mood. Tak ada feel.
Bercakap dengan Mummy? Nanti aku sebak sendiri tanpa sebab.
Aku perlu teman mendengar. Yang setia. Aku perlukan kucing aku. Pemilik kucing semua pasti akan paham perasaan macam ini.
Kucing menyenangkan hati. Mereka buat aku asyik, sekaligus melupakan keluhan aku tentang dunia. Tentang sekeliling aku.
Monsoon oohh monsoon
Subscribe to:
Posts (Atom)
