Cerita Perempuan Sunda( l )

Sudah sampai pon tapi semua orang sudah gian mau ke sana lagi...


Yang makcik² haruslah tak pernah habis dengan urusan shopping. Ya, memang barang di sana murah dan kau akan gila melihatnya.


tapi geng brotherhood of the trees itu mau kembali untuk sebab lain.



Perempuan Sunda(l).


Hihihi. Aku tatau laa setaraf mana kecantikan mereka, tapi setakat yang aku jumpe di pasar² dan di merata tempat awam pada waktu siang wajah mereka takdalah extremely stunning berhidung mancung bermata bundar tinggi lampai segala mala itu.



Tapi kulit mereka adalah putih gebu lagi mulussssss.



Titik.



Hmm..barangkali kulit yang lichin dan putih melepak itu yang jadi tarikan maha besar kepada sang pemuja arjuna sekalian. Mereka semua itu telah berbini tapi iyalah, kalau sudah di rantau orang tanpa Puan Besar mengiringi ibaratkan sahaja mereka kucing yang mendapat ikan yang besarrr.



Oohh lelaki!



Dan mungkin juga adalah kerana saiz potongan badan perempuan² di sana hanyalah yang sedang² aja. Tidak besar gedabak dan out of proportion seperti masalah badan perempuan² Malaysia (aku jugak berbentuk saiz J Lo) semuanya halus², schweet² dan super langsinglah. Senang didukung.



Hmmm...kulit yang halusss mulusss dan bentuk badan melangsing. Check!



Aku kira kriteria yang berdua itu sahajalah kot yang bisa meruntun hati sang pemuja arjuna sekalian. Kulit putih melepak licin sedap dijilat dan badan melangsing yang ratanya tak cecah 50kg..senang dilambung.



Brotherhood of the trees itu pula, yang lucunya adalah penakut bini masing². Tapi lihatlah apabila bini² sekalian jauh di mata, dekat di telinga mereka semua beraya korban di Bandoeng.




Ini yang buatkan aku terfikir untuk diri aku sendiri. Bagaimana pula kalau aku bersuamikan orang yang sebegitu..takut menunduk di depan aku tapi di belakang...ooowwhhh sampai ke nirwana dia berdayung dengan perempuan lain?



Apakah aku ini kedengarannya adalah hipokrit? Aku boleh saja dengar kesah mereka berbangga² dengan ikan mereka yang ala² Nora Danish, atau ala² lebih vogue dari Fasha Sanda tapi dalam hati aku yang dalam bersaiz kecil berwarna dark itu aku terasa amat simpati terhadap bini² mereka.




Tengah² malam aku tidur dengan lena tapi mengetahui di bilik² sebelah kiri dan kanan aku brotherhood sekalian sedang asyik bersenggama dengan perempuan² Sunda(l) sekalian.




Dan apabila sedang menghadap breakfast, aku lihat wajah masing² seperti bayi kekenyangan setelah di breastfeed oleh sang ibu. Senyumana di antara mereka juga seakan ada kod² tertentu as if saying that 'she was crying my name out loud last nite!'. Atau mungkin juga mereka telah threesome barangkali.




Perlahan dalam diam aku rasa jijik.Dengan suami² orang tapi berselingkuh di belakang para isteri.




Kadang - kadang aku jadi tidak faham. Persoalan aku di sini ialah, apakah seks tidak pernah cukup dengan respective wives masing² atau bangsa lelaki ini memang perlukan seks setiap hari tanpa gagal tidak boleh tidak mesti pekena sekali sehari atau merasa ghairah melihatkan perempuan luar lalu mau saja dicuba² untuk suka²? Sekadar untuk thrill sajakah?




Lalu niat menghalalkan cara.




Lagi lama aku layan soalan² sebegini dalam kepala semakin gentar pula aku mau ajak Ahmad kawen. Harus kene mulakan acara mandi susu dan exercise squatting banyak² biar mantap dan willing apa saja posisi yang dia mau choba.




Ooh bodoh! Kenapalah aku tidak singgah saja di kedai menjual costume itu!